KAHU, TRIBUNBONEONLINE.COM–Pelestarian lingkungan dapat dimulai dari edukasi sejak dini di lingkungan keluarga terlebih lagi di sekolah kepada peserta didik untuk menumbuhkan kesadaran akan lingkungan. Lingkungan sekolah yang asri akan jauh lebih bermanfaat manakala tumbuhan-tumbuhan yang ditanam dapat dimanfaatkan untuk kepentingan seluruh masyarakat sekolah, seperti sayur-sayuran dan tanaman obat lainnya.
Akan tetapi, jika sekolah memiliki ruang terbuka dan lahan yang minim, maka salah satu kunci yang dapat dilaksanakan adalah menanam dengan cara hidroponik. Selain itu, media hidroponik yang digunakan berasal dari limbah anorganik yang dapat didaur ulang (reuse), sehingga mendukung program 3R untuk lingkungan yaitu Reduce, Reuse dan Recycle yang telah diterapkan oleh UPT SMP Negeri 1 Kahu selama ini melalui program-program reduksi limbah plastik yang dimulai dari Kantin Sehat hingga penerapan kepada seluruh masyarakat sekolah dengan mengurangi penggunaan botol plastik dengan menggantikan membawa Tumbler ke sekolah.
Menyadari pentingnya penanaman karakter khsususnya kepada peserta didik dalam tanggung jawab secara holistik di sekolah khususnya kepada lingkungan, maka rangkaian kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) oleh Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP), membidik pula Guru dan Peserta Didik untuk berperan aktif dalam menanam dengan cara hidroponik.
Keunikan dari kegiatan ini adalah media hidorponik digunakan dari bahan bekas dari limbah anorganik seperti botol plastik dan gelas plastik serta beberapa bahan dari busa bekas yang menjadi bahan utama dalam pembuatan media dalam menanam sayuran secara hidroponik.
“Sudah lama saya tunggu kegiatan ini sebab penghijauan sekolah melalui tanam dan olah tanaman masih jauh dari ekspektasi. Hadirnya kegiatan hidroponik akan menjadi cara efektif untuk menghijaukan sekolah disamping kegiatan tanam sayuran yang telah ada di taman depan kelas,” ungkap Andi Hasriani A, S.S., S.Pd., M.M sebagai Kepala UPT SMP Negeri 1 Kahu.
Pelaksana PKM dari PNUP diketuai oleh Dr Andi Muh Iqbal Akbar Asfar, M.T., M.Pd beserta rekan dosen sebagai anggota Tim yaitu Muallim Syahrir, S.T., M.T; M.Yasser, M.Si; Lasire, S.T. M.Si yang berjibaku untuk membantu SMP Negeri 1 Kahu dalam memanfaatkan limbah organik dan anorganik dalam mendukung terwujudnya Sekolah Adiwiyata.
Kegiatan ini didanai oleh DIPA-PNUP Tahun 2024 dibawah naungan dari Ditjen Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi yang menjadi agenda Tri Dharma Perguruan Tinggi setiap tahunnya.
Kegiatan ini dimulai dengan Sosialisasi kemudian dilanjutkan dengan beberapa tahapan lanjutan, yakni Tahap Penyemaian, Tahap Pemindahan dan Penumbuhan Bibit dan Tahap Pemanenan.
“Tahap awal ini kami lakukan penyemaian bibit sayuran dengan mendemonstrasikan serta bersama-sama dengan Guru Inovasi serta peserta didik melakukan pembibitan dengan media Hidroponik Kit hingga kecambah sayuran terbentuk untuk melanjutkan ke tahap berikutnya yaitu Pemindahan dan Penumbuhan Bibit,” tutur Andi Iqbal sebagai Ketua Pelaksana yang ditemui redaksi usai pelatihan (09/06/2024).
“Proses pembibitan ini sangat cepat dilakukan oleh Guru dan Peserta Didik yang membuat saya berdecak kagum akan antusiasmenya mewujudkan Sekolah Adiwiyata serta semangat dengan selingan gelak tawa mengenai harapan kedepannya hingga guyonan akan membuat acara dari hasil sayuran hidroponik yang mereka buat,” sambung Muallim sebagai anggota PKM yang turut hadir pada proses penyemaian bibit di UPT SMP Negeri 1 Kahu.
Antusiasme sangat besar dari Guru Inovasi dan Peserta Didik sebab sebelumnya mereka telah mencoba tanam secara hidroponik tapi hasilnya gagal sebab cara yang dilakukan belum sesuai dengan tahapan yang seharusnya. “Saya pernah coba cara tanam hidroponik, tapi ketika saya mendapatkan pelatihan hari ini, saya tahu kenapa saya gagal sebelumnya sebab cara yang saya lakukan masih keliru,” kata Malkah, S.Pd sebagai salah satu Guru Inovasi UPT SMP Negeri 1 Kahu.
Guru lainnya nampak enjoy menikmati persiapan pembibitan yang dimulai dengan penyiapan media berupa kain flanel, baskom, busa atau rockwool untuk menanam jenis sayuran berupa kangkung, selada, pakcoy, bayam, tomat, cabe rawit dan lainnya. “Sangat menyenangkan hari ini dimana setiap Guru Inovasi dan Guru Kelas hadir bersama anak wali dimana kami bersama-sama melakukan pembibitan atau proses penyemaian bibit sayuran yang tentunya nanti sayuran-sayuran ini akan menghiasi setiap depan kelas dan lahan kosong sekolah,” kata Anita Gazali, S.Pd., M.Pd.
Kegiatan ini tidak hanya dihadiri oleh Guru Inovasi dan Guru Sekolah serta Siswa, juga dihadiri oleh Kepala Sekolah serta Wakil Kepala Sekolah, yakni Wakasek Kurikulum dan Wakasek Kesiswaan yang antusias pula mengarahkan peserta pelatihan bersama dengan Tim PKM PNUP. Harapan masyarakat sekolah UPT SMP Negeri 1 Kahu bahwa penghijauan sekolah dapat terwujud dengan baik serta Sekolah Adiwiyata dapat diraih. (Red)