BONE, TRIBUNBONEONLINE.COM–Umat Buddha di Kabupaten Bone merayakan Hari Raya Trisuci Waisak 2568 Buddhist Era (BE) / 2024 M dengan penuh khidmat dan kesederhanaan. Perayaan puncak Waisak berlangsung di Vihara Dharma Palakka, Jl. Salak, Macege, Kec. Tanete Riattang Barat, Kabupaten Bone, pada Kamis malam, 23 Mei 2024.
Perayaan Waisak tahun ini dirayakan dengan ibadah bersama yang dipimpin oleh dua orang samanera dan dihadiri oleh sejumlah pemeluk agama Buddha yang tinggal di pusat kota Bone. Mayoritas dari mereka berasal dari kawasan Pasar Lama, Jl. Salak, dan Palakka. Suasana yang penuh kedamaian dan kebersamaan terlihat jelas selama berlangsungnya upacara keagamaan ini.
Pada Jumat pagi, 25 Mei 2024, umat Buddha melanjutkan perayaan dengan kegiatan Pindapata, yaitu ritual mengumpulkan sumbangan dari umat. Kegiatan ini dimulai sejak pukul 07.00 WITA hingga pukul 08.00 WITA, dan dilakukan di 13 titik ruas jalan di Kabupaten Bone, meliputi Jalan Makmur, Veteran, Mesjid (Tk Senang), Lapangan Merdeka (Rumah Bupati), Ahmad Yani, Besse Kajuara, Agussalim (Tk Mas Umum), Tf Tendean, Letjen Supratmo (Tk Abadi Jaya), Sukawati (Tk Jaya Raya), Salak, Pepaya, dan berakhir di Vihara Dharma Palakka.
Ketua Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Kabupaten Bone, Hakim Lewa, mengungkapkan bahwa dua samanera (biksu junior) berjalan kaki di beberapa ruas jalan pusat kota Watampone hingga tiba di Vihara Dharma Palakka. “Pindapata ini adalah momen penting bagi umat Buddha untuk menunjukkan rasa syukur dan berbagi dengan sesama. Melalui kegiatan ini, kami juga berharap dapat menumbuhkan rasa kebersamaan dan kedamaian di tengah masyarakat,” ujar Hakim Lewa.
“Dengan perayaan Trisuci Waisak tahun ini, kami berharap Kabupaten Bone semakin maju dan damai. Karena dengan damailah pembangunan bisa hadir. Keharmonisan terpelihara, dan apa yang sudah baik kita tingkatkan terus,” ungkapnya.
Perayaan Trisuci Waisak di Kabupaten Bone kali ini tidak hanya menjadi momentum keagamaan, tetapi juga menjadi ajang untuk mempererat tali persaudaraan antarumat beragama di Bone. Umat Buddha dan masyarakat sekitar saling berinteraksi dengan penuh keakraban, menunjukkan betapa pentingnya hidup berdampingan dalam kerukunan dan saling menghormati.
Perayaan Waisak ini menjadi pengingat akan nilai-nilai luhur ajaran Buddha, yang mengajarkan cinta kasih, kedamaian, dan kebijaksanaan. Melalui perayaan ini, diharapkan masyarakat Bone dapat terus hidup dalam kedamaian dan keharmonisan, serta terus berkontribusi bagi kemajuan daerah dan bangsa.
Sementara itu, Pengurus Vihara Dharma Palakka, Gede Widiamita, menyampaikan bahwa perayaan ini merupakan hari terbesar bagi umat Buddha untuk mengenang tiga peristiwa penting, yaitu kelahiran Buddha Gautama, pencapaian menjadi Buddha, dan mangkatnya Sang Buddha.
Gede Widiamita menambahkan, tahun ini perayaan tidak hanya menggelar kebaktian, tetapi juga dirangkaikan dengan kegiatan pindapata. Pindapata, yang merupakan tradisi berbagi dengan sesama, diadakan dengan penuh semangat dan kebersamaan. Kegiatan ini menjadi ajang untuk mempererat hubungan antara umat Buddha dan masyarakat umum.
Mengusung tema “Memperkokoh Persatuan Dalam Keberagaman”, perayaan Waisak kali ini diharapkan dapat menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya persatuan dan toleransi di tengah keberagaman. “Tema ini sangat relevan dengan situasi saat ini, di mana keberagaman harus dijaga dan dipelihara sebagai kekuatan kita bersama,” ujar Gede Widiamita.
Selain kebaktian dan pindapata, rangkaian acara juga diisi dengan berbagai kegiatan sosial dan budaya. Umat Buddha berkumpul dan berpartisipasi dalam kegiatan yang diselenggarakan, menciptakan suasana yang penuh kebahagiaan dan kebersamaan.
Tri Suci Waisak di Vihara Dharma Palakka tidak hanya menjadi perayaan religius, tetapi juga sebagai sarana untuk memperkuat persatuan dan memperdalam nilai-nilai kebajikan dalam kehidupan sehari-hari. Melalui tema “Memperkokoh Persatuan Dalam Keberagaman”, umat Buddha diharapkan dapat terus berkontribusi dalam menciptakan masyarakat yang damai dan harmonis. (Agustapa)