SALOMEKKO, TRIBUNBONEONLINE.COM–Tim mahasiswa PKM-PM dari Universitas Muhammadiyah (UNIM) Bone disambut dengan hangat oleh aparat desa dan warga masyarakat Desa Bellu dalam acara penyuluhan yang diadakan pada Kamis, 9 Mei 2024. Acara yang dihadiri oleh Sudiarlan selaku Sekretaris Desa Bellu (Perwakilan Kepala Desa Bellu), Aparat Desa lainnya dan mitra Majelis Ta’lim berlangsung dengan lancar dan penuh suka cita. Suksesnya acara penyuluhan ini tidak lepas dari arahan Dosen Pendamping PKM-PM Adsorben Bamboo Charcoa Sri Wahyuni, S.Pd., M.Pd dan tuntunan dari Tim Epicentrum UNIM Bone yang tiada hentinya.
Penyuluhan ini bertujuan untuk mensosialisasikan penggunaan arang bambu (bamboo charcoal) sebagai adsorben untuk menyaring air sadah. Seperti yang diketahui, air di Desa Bellu memiliki kadar kalsium dan magnesium (Ca dan Mg) yang tinggi, sehingga menyebabkan kerak pada peralatan rumah tangga dan mengganggu kesehatan kulit.
Tim PKM-PM UNIM Bone memperkenalkan arang bambu sebagai solusi alami untuk mengatasi permasalahan air sadah. Arang bambu memiliki sifat adsorpsi yang tinggi, sehingga mampu mengikat ion Ca dan Mg yang menyebabkan air sadah.
“Kami sangat senang dengan adanya penyuluhan ini dan saya sangat tertarik dengan Adsorben Bamboo Charcoal ini karena kondisi air di Desa Bellu memang sadah,” ujar Sudiarlan (Sekretaris Desa Bellu).
“Kami berharap program ini dapat memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat Desa Bellu, dan jika ide kreatif mahasiswa ini berhasil diterapkan kami selaku aparat Desa Bellu akan menindak lanjuti demi kesterilan air di Desa Bellu,” ungkapnya.
Penyuluhan PKM-PM Adsorben Bamboo Charcoal ini merupakan salah satu bentuk pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa UNIM Bone. Dengan program ini, diharapkan masyarakat Desa Bellu dapat memiliki akses terhadap air bersih yang lebih berkualitas dan aman konsumsi di Desa Bellu. (*)
