KAJUARA, TRIBUNBONEONLINE.COM– Mahasiswa KKN Tematik Tahap II Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bone Posko 6 Desa Buareng Kecamatan Kajuara melaksanakan Seminar Stunting dan Pernikahan Anak Usia Dini, Jumat (8/9/2023) di Aula Kantor Desa Buareng.
Kegiatan ini dihadiri Kepala Desa Buareng Imran. M, Ahli Gizi Puskesmas Kajuara Tusriani SKM, Penyuluh BKKBN Kajuara A. Mesrayani S.Pd. Ketua BPD, Ketua TP-PKK, bidan desa, kader KPM, kader Posyandu, sekretaris desa, kepala dusun serta tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh pemuda.
Dalam pemaparannya, ada beberapa rangkaian kegiatan yang ingin dicapai oleh mahasiswa KKN IAIN Bone Posko 6 Desa Buareng sesuai dengan kebutuhan desa, mulai dari Seminar Stunting, Pernikahan Anak Usia Dini hingga proses pembuatan makanan dan pemberian makan tambahan dari protein nabati.
A. Ardandy Ramadhan Koordinator Desa Buareng sekaligus Koordinator KKN Tematik Tahap II Kecamatan Kajuara mengatakan bahwa sebenarnya penanganan Stunting di Kabupaten Bone telah dilaksanakan oleh PemKab. Bone sejak tahun 2019 sampai saat ini berbagai aksi lintas program dan lintas sektor menunjukkan adanya trend penurunan prevalensi balita Stunting yang ditunjukkan oleh hasil survey yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan.
Seiring dengan salah satu tujuan kehadiran mahasiswa KKN IAIN Bone di lokasi KKN untuk membantu pemerintah memecahkan masalah khusus berkaitan dengan Stunting yang sebagian besar disebabkan oleh pernikahan anak usia dini dan kemiskinan ekstrem.
Selama tiga tahun terakhir, Bapedda Kabupaten Bone menyebutkan angka prevalensi stunting di Bone pada 2021 sebesar 34 persen kemudian turun menjadi 27,8 persen di 2022 dan pada 2023 atau tahun ini ditarget menjadi 21,5 persen.
Akan tetapi masih jauh dari target Nasional yakni 14 % yang diharapkan dapat dicapai pada 2024.
Penurunan angka stunting ini bukan berarti membuat kita puas dan bangga tetapi kita harus selalu berusaha untuk bagaimana dinas-dinas terkait dan stakeholder lainnya bekerja sama mencegah stunting untuk mencapai generasi yang sehat dan berkualitas.
“Pencegahan stunting adalah perintah agama, bukan hanya perintah negara. Sebab, menyiapkan generasi terbaik adalah risalah nubuwwah. Pencegahan stunting juga tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tapi merupakan tanggung jawab kita bersama terutamanya mahasiswa yang selalu diagung-agungkan sebagai Agen of Change dan Social Control. Karenanya, diperlukan upaya kolaboratif dari seluruh stakeholders,” ucapnya.
Salah satu tokoh pemuda Desa Buareng mengucapkan banyak terima kasih dan bersyukur, semoga dengan adanya Program Seminar dan Penyuluhan oleh adik mahasiswa KKN IAIN Bone, bisa membantu masyarakat dan pemerintah dalam meraih target Kabupaten Bone menuju bebas Stanting dan Sehat. Apalagi dengan ide kreatifnya mampu menginovasi Protein Nabati daun Kelor yang mudah ditemukan untuk dikelola dan dikemas menjadi Produk PMT (Pemberian Makanan Tambahan) untuk Gizi bayi.
Selanjutnya, para mahasiswa berharap dengan adanya Produk PMT Boker (Bolu Kelor), bisa menjadi rujukan masyarakat desa untuk tetap memotivasi agar potensi desa yang dimiliki bisa dimanfaatkan sebagai alternatif makanan pencegah stanting.
“Makanya kami memasukkan agenda terakhir yaitu Proses Pembuatan sekaligus Pemberian Makanan Tambahan yang insyaallah asas manfaatnya tidak hanya stagnan di satu waktu, tapi bisa dilanjutkan oleh masyarakat nantinya pasca mahasiswa KKN sudah tidak berada di lokasi, khususnya orang tua, ibu hamil dan menyusui untuk mencegah stanting si Buah Hatinya,” tambah Emilia salah satu mahasiswa KKN Posko Buarreng. (Julfiadi)
