WATAMPONE, TRIBUNBONEONLINE.COM–Pada Selasa, 27 Juni 2023 kemarin lalu, Launching Kelompok Perawatan Diri (KPD) Kusta-Filariasis Sipakainge Puskesmas Watampone yang berlangsung Kantor Lurah Bulu Tempe Kecamatan Tanete Riattang Barat Kabupaten Bone.
Dalam hali ini, dihadiri dari Dinas Sosial, Konsultan NLR Kusta dr.Riby, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Bone dr. Kasmawar Abbas, DK, S. Ked, Kepala UPT Puskesmas Watampone dr.A.Reski Soraya, Kasubag Tata Usaha Jumarni,SKM, Dinas Kesehatan Provinsi, Perwakilan Kecamatan TR.Barat, unsur Kelurahan Bulu Tempe, Puskesmas Watampone, Direktur Akper Batari Toja, Babinsa dan Babinkantibmas, serta 10 orang yang pernah menderita Kusta dan Kaki Gajah yang sudah menyelesaikan pengobatan dan dinyatakan sembuh.
Kepala UPT Puskesmas Watampone dr.A.Reski Soraya mengatakan, “kegiatan ini sebenarnya bagaimana kita merangkul para eks kusta itu untuk bisa melakukan perawatan diri, jadi sebenarnya upaya yang kita lakukan ini karena banyak penderita kusta itu punya stigma malu untuk bersosialisasi karena biasanya itukan ada yang cacat. Dengan terbentuknya ini diharapkan nanti ada kemampuan perawatan diri, Insyaa Allah nanti mereka bisa merawat diri dan bagaimana kita mencegah supaya tidak sampai terjadi kecacatan itu sendiri. Kemudian bagaimana kita memotivasi para penderita kusta itu sendiri supaya stigma-stigma yang mereka itu kadang tidak mau berobat karena malu, jadi bagaimana kita membentuk percaya dirinya, dan kita saling mendukung saling menyokong supaya mereka itu menghilangkan stigma itu supaya mereka mau berobat, dan ketika pasien yang berobat dan memberikan wadah untuk teman-teman itu, Insyaa Allah bisa sembuh dan tidak menularkan,” jelasnya
Sementara Konsultan NLR Kusta dr.Riby saat ditemui Tribun Bone menyampaikan, “jadi tujuan dari pembentukan kelompok perawatan diri kusta dan filaria ini adalah pertama bagi anggota dalam kelompok perawatan diri itu sendiri akan merasa punya rasa percaya diri, kemudian mereka akan saling tolong menolong, saling peduli satu sama lain saling memotivasi sama satu sama lain. Kemudian kedua bagi yang bukan dalam kelompok itu kita semua ini tentunya akan menjadikan mereka itu manusia yang seutuhnya yang bisa dihargai artinya kita tidak menstigma mereka dan tidak ada lagi diskriminasi dan stigma terhadap orang-orang yang pernah mengalami kusta ini, karena bagi mereka yang mau berobat itu Insyaa Allah akan sembuh,” terangnya
“Sebagai catatan untuk masyarakat kita perlu perhatikan kalau ada tanda-tanda seperti bercak-bercak putih atau merah tidak gatal, tangannya kebas-kebas atau mulai lemah, ada luka yang susah sembuh atau luka tersebut tidak sakit, gangguan penglihatan tetapi di mata itu tidak ada penyakit mata, atau seperti rematik tapi bukan rematik dan itu semuanya bisa jadi kusta, maka dari itu sebaiknya segeralah ke Puskesmas untuk memeriksakan diri. Dan Insyaa Allah teman-teman yang masuk di kelompok perawatan diri saya dengar akan dibantu oleh Dinas Sosial, dan juga mereka akan jadi Promotor di masyarakat sehingga jangan ada kusta lagi di Kabupaten Bone ini,” pungkasnya
Kemudian Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Bone dr. Kasmawar Abbas, DK, S.Ked menyampaikan tujuan Kelompok Perawatan Diri (KPD) itu sebagai wadah silaturahmi, dan untuk mendapatkan informasi yang benar terkait Kusta dan Kaki Gajah (filariasis), bagaimana perawatan secara mandiri, cara merawat, apa yang disiapkan, kapan perawatannya dan ada yang memonitoring perkembangan hasil perawatan, kemandirian menyelesaikan persoalan-persoalan terkait kesehatan mereka sendiri, untuk mendapatkan bantuan sosial harus dalam bentuk kelompok.
“harapannya KPD berkembang menjadi kelompok pengembangan kreatif, berbasis skill dan minat misalnya menjahit, bengkel meski dengan keterbatasan yang ada sehingga stigma dan diskriminasi tidak ada. Kemudian harapannya juga bahwa dengan adanya kelompok KPD ini Sipakainge nantinya akan membantu pemerintah setempat atau masyarakat untuk mengenali tanda-tanda dini penyakit kusta dan kaki gajah, kemudian bagaimana pencegahannya, bagaimana kita melakukan upaya perawatan ketika terjadi cacat karena jika cacat sudah terjadi sebenarnya itu sudah sangat terlambat kenapa karena kusta itu deteksinya awal mulanya hanya melalui bercak putih pada kulit yang mati rasa nah inilah yang harus Kita waspadai,” tuturnya. (yas89)