BONE, TRIBUNBONEONLINE.COM–Sabtu, 19 Juli 2025 menjadi hari yang penuh makna bagi ratusan calon mahasiswa baru (Maba) Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum dan Politik Universitas Andi Sudirman (Uniasman). Sejak pagi, para calon mahasiswa tampak antusias antre mengikuti tahapan wawancara yang menjadi salah satu gerbang awal sebelum resmi diterima sebagai bagian dari keluarga besar Uniasman.
Wawancara ini dibuka langsung oleh Dekan Fakultas Hukum dan Politik Uniasman, Dr. Asia, SP., MH. Hadir pula memberikan dukungan Wakil Rektor II, Rika Damayanti, SH., MH, Kepala LPM, Gustika Sanra, SH., MH, Kepala Biro Kemahasiswaan, Drs. Bakri, MH, Kaprodi Ilmu Hukum, Nurmi Sari, SH., MH, serta Sekretaris Kaprodi Pascasarjana Ilmu Hukum, Jumra, SH., M.Si., MH.
Dr. Asia menegaskan bahwa wawancara ini bukan sekadar formalitas, melainkan sarana pengenalan awal dan penilaian sejauh mana kesiapan calon mahasiswa memahami dunia hukum yang kelak mereka tekuni. “Melalui wawancara het to het ini, kami ingin melihat motivasi, karakter, dan pengetahuan dasar calon mahasiswa. Kami ingin memastikan mereka memang siap dan layak bergabung bersama kami,” ujarnya.
Proses wawancara berlangsung mendalam. Para calon Maba ditanya berbagai hal, mulai dari motivasi dan alasan memilih Ilmu Hukum, pemahaman dasar tentang hukum, pengetahuan umum tentang sistem hukum di Indonesia, hingga isu-isu hukum dan sosial yang sedang berkembang. Tak hanya itu, etika, karakter pribadi, kemampuan komunikasi, logika berpikir, hingga pengalaman organisasi juga turut digali.
Menariknya, pada kesempatan tersebut, para calon mahasiswa juga diperkenalkan dengan kehadiran Klinik Hukum, salah satu organisasi kemahasiswaan yang menjadi laboratorium praktis untuk mengasah wawasan dan keterampilan hukum mereka. Lewat Klinik Hukum, mahasiswa diharapkan mampu belajar menangani kasus riil, berdiskusi tentang isu hukum aktual, sekaligus menumbuhkan kepekaan sosial sejak dini.
Kepala Biro Kemahasiswaan, Drs. Bakri, MH, menambahkan bahwa pengenalan organisasi ini bertujuan memupuk semangat kolaborasi dan tanggung jawab sosial di kalangan mahasiswa hukum. “Mahasiswa hukum bukan hanya belajar teori, tetapi juga harus terjun langsung memahami realitas hukum di masyarakat,” jelasnya.
Dengan adanya wawancara ini, Fakultas Hukum dan Politik Uniasman berharap dapat mencetak generasi mahasiswa yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga berkarakter, kritis, komunikatif, dan siap berkontribusi nyata di tengah masyarakat.
Bagi para calon mahasiswa baru, hari itu menjadi langkah awal membangun mimpi besar mereka di dunia hukum. Sebuah langkah kecil, tapi penuh arti, menuju masa depan yang diharapkan mampu membawa perubahan ke arah penegakan hukum yang lebih adil dan berkeadaban. (Ag)