Arah Baru Mengembalikan Kejayaan Kakao di Kabupaten Bone

oleh -360 x dibaca

Oleh : Asgar Bustang Ketua Ikatan Paddare Sikola’na Bone ( INPAS BONE)

Kabupaten Bone memiliki sejarah panjang dalam budidaya kakao. Sejak tahun 1980, petani telah mengembangkan tanaman ini secara otodidak. Dengan perbanyakan generatif, petani kakao Bone mencapai puncak kejayaan pada tahun 1998. Pada saat itu, panen melimpah dan nilai dollar menjulang tinggi akibat krisis moneter yang melanda negara, sehingga harga biji kakao global meningkat drastis.

Pencapaian kejayaan petani budidaya kakao Bone pada saat itu mengukir sejarah dengan banyaknya cerita-cerita sukses di kalangan petani kakao Bone. Pemuda melamar gadis dengan pertanyaan “Siaga luanna Sikola’na?” (Berapa luas kebun kakaonya?), bukan lagi tentang pendidikan dan pekerjaan. Ini menunjukkan betapa pentingnya kakao dalam kehidupan ekonomi masyarakat Bone pada saat itu.

BACA JUGA:  Mahasiswa di Persimpangan Jalan: Antara Revolusi Barat atau Dakwah Rasul?

Cerita-cerita sukses lainnya juga berkembang di kalangan petani kakao Bone. “Napassaki Sogi sikolae” (Kita dipaksa kaya raya oleh tanaman kakao) adalah salah satu ungkapan yang digunakan untuk menggambarkan kemakmuran yang diperoleh dari kakao. Bahkan, ada cerita tentang petani yang pergi ke Jakarta hanya untuk sekedar potong rambut, menunjukkan betapa mewahnya kehidupan mereka pada saat itu.

Namun, kemakmuran yang diperoleh dari kakao tidak berlangsung lama. Setelah pemakaian bahan kimia seperti pupuk dan pestisida, produksi kakao meningkat dalam waktu singkat, tetapi kemudian menurun drastis akibat serangan hama dan penyakit yang sulit dikendalikan. Berbagai metode dan merk produk kimia tidak mampu mengembalikan produksi semula. Petani hanya bisa berlapang dada dan menyesali keputusan mereka untuk menggunakan bahan kimia.

BACA JUGA:  Perekat Kebersamaan Daya Tarik Masyarakat Dunia Berbasis Destinasi Wisata

 

Kegagalan penggunaan bahan kimia membuat petani kakao Bone mencari alternatif lain untuk meningkatkan produksi dan pendapatan mereka. Dengan hadirnya metode dan konsep baru yakni Agroforestri Kakao, merupakan Arah Baru Kebangkitan Kejayaan Kakao Bone. Program yang direalisasikan oleh L4L ini mulai membangkitkan kembali edukasi-edukasi budidaya yang mirip dengan perlakuan budidaya sebelumnya, bahkan lebih eksklusif dengan materi-materi CSA dan bibit dengan perkembangan vegetatif yang baik.

Agroforestri Kakao menawarkan banyak keuntungan bagi petani kakao Bone. Dengan menanam kakao bersama dengan tanaman lain, petani dapat meningkatkan biodiversitas dan mengurangi ketergantungan pada bahan kimia. Selain itu, Agroforestri Kakao juga dapat meningkatkan pendapatan petani dengan memanfaatkan hasil panen dari tanaman lain.

BACA JUGA:  Pembelajaran Model "Jihadis", Lokus Transformasi Radikalisme Agama

Dengan demikian, Arah Baru Kebangkitan Kejayaan Kakao Bone melalui Agroforestri Kakao menawarkan harapan baru bagi petani kakao Bone. Dengan pengelolaan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan, petani kakao Bone dapat meningkatkan produksi dan pendapatan mereka, serta mengembalikan kejayaan kakao di Kabupaten Bone.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

No More Posts Available.

No more pages to load.