BONE, TRIBUNBONEONLINE.COM–Sekolah Dasar (SD) Inpres 12/79 Cellu 1 yang terletak di Jl. Andi Celleng, Kecamatan Tanete Riattang Timur, Kabupaten Bone, patut mendapat apresiasi atas partisipasinya dalam mengikuti Lomba Inovasi Sekolah. Sekolah yang dipimpin oleh Hj. Hasnawati, S.Pd ini telah menunjukkan kemampuannya dalam menciptakan berbagai inovasi yang melibatkan murid, guru, dan kepala sekolah. Prestasi ini juga tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, termasuk orang tua murid dan pengawas sekolah.
Lomba Inovasi Sekolah adalah kompetisi yang diselenggarakan untuk mendorong kreativitas dalam pengembangan metode pembelajaran, program sekolah, serta solusi inovatif lainnya yang relevan dengan tantangan di lingkungan pendidikan. Lomba ini diikuti oleh berbagai kalangan, baik guru, siswa, maupun kepala sekolah.
Kepala SD Inpres 12/79 Cellu 1, Hj. Hasnawati, S.Pd, menjelaskan bahwa persiapan lomba ini telah dimulai sejak bulan Agustus. Semua pihak, mulai dari guru-guru, orang tua murid, hingga pengawas, bekerja sama dalam mewujudkan inovasi yang diusung. “Pengawas yang selalu memberikan motivasi kepada kami, sementara para guru bekerja keras bersama murid-murid untuk membenahi kelas mereka. Kami juga mendapat bantuan partisipasi dari orang tua komite sekolah dan suntikan dana dari teman-teman kepala sekolah,” ujarnya.
Menurut Hj. Hasnawati, SD Inpres 12/79 Cellu 1 telah mengalami perkembangan yang signifikan sejak ia menjabat pada tahun 2012. Selama periode tersebut, sekolah ini telah menerima tiga kali bantuan pembangunan gedung yang tentunya turut mendukung kemajuan sekolah.
Tim penilai dari Dinas Pendidikan, yang dipimpin oleh Hj. Rahma, M.Pd, mengungkapkan apresiasinya terhadap kemajuan yang ditunjukkan oleh SD Inpres 12/79 Cellu 1. Dalam penilaiannya, Hj. Rahma menyebutkan bahwa banyak sekolah yang berusaha meningkatkan pengelolaan dan pengembangan sekolah mereka melalui inovasi. “Inovasi yang ditampilkan SD Inpres 12/79 Cellu 1 sangat bagus, terutama dalam kebersihan dan keindahan sekolah serta penggunaan teknologi informasi dalam pembelajaran,” ungkapnya.
Hj. Rahma menambahkan bahwa dalam lomba ini, semua sekolah diwajibkan untuk menunjukkan inovasi yang melibatkan guru, murid, dan kepala sekolah. Inovasi yang diusung oleh SD Inpres 12/79 Cellu 1 mencakup berbagai aspek, baik inovasi pembelajaran, makanan, kesehatan, hingga pemanfaatan teknologi.
SD Inpres 12/79 Cellu 1 juga memperkenalkan berbagai inovasi menarik dalam lomba ini, antara lain inovasi pembelajaran berbasis digital seperti Media Interaktif Berbasis Digital Edukasi seperti Ultiman (Ular Tangga Ilmu Matematika Bilangan). Tak hanya itu, sekolah ini juga menampilkan inovasi berbasis kearifan lokal seperti Sate Loka (Sate Jantung Pisang), Koleda Tea (Teh dari Daun Kelor), dan berbagai produk tradisional lainnya, seperti Minyak Urut Semerceng By Celsa, Cemilan Rangginang Celsa, serta obat tradisional Celsa.
Selain itu, ada pula berbagai inovasi yang berkaitan dengan pengelolaan sekolah, seperti Aplikasi Dagu Tendik untuk memudahkan pengelolaan data tenaga kependidikan,Aplikasi Looker Studio untuk laporan jurnal mengajar dan absensi online, serta Tudang Sipulunge Sekolahku yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan kebersihan dan pengelolaan sampah di lingkungan sekolah.
Hj. Rahma juga mengungkapkan bahwa penilaian inovasi sekolah melibatkan 8 tim penilai dan tim pendamping dari Dinas Pendidikan yang terus memantau kelengkapan administrasi serta implementasi dari inovasi yang diajukan. Dalam lomba ini, para juri mengharapkan sekolah-sekolah dapat terus berinovasi dan memberikan hasil yang optimal dalam mengatasi berbagai tantangan pendidikan.
“Melalui lomba inovasi ini, kita berharap sekolah-sekolah semakin bersemangat dalam berkreasi dan menciptakan solusi yang dapat bermanfaat tidak hanya untuk siswa, tetapi juga untuk masyarakat sekitar,” jelas Hj. Rahma.
Keberhasilan SD Inpres 12/79 Cellu 1 dalam Lomba Inovasi Sekolah bukan hanya mencerminkan kreativitas dan semangat para pendidiknya, tetapi juga menunjukkan pentingnya kerjasama antara berbagai pihak dalam membangun lingkungan pendidikan yang lebih baik. Dengan berbagai inovasi yang telah diperkenalkan, SD Inpres 12/79 Cellu 1 menjadi contoh inspiratif bagi sekolah-sekolah lain dalam upaya menciptakan pembelajaran yang lebih efektif, kreatif, dan berbasis pada kearifan lokal.
Lomba Inovasi Sekolah ini diharapkan dapat menjadi wadah untuk menumbuhkan lebih banyak inovasi di dunia pendidikan, yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Bone dan di Indonesia pada umumnya. (Sugi)







