BENGO, TRIBUNBONEONLINE.COM– Di tengah derasnya arus teknologi dan gawai yang kian merajai keseharian anak-anak, aktivitas membaca buku perlahan mulai ditinggalkan. Namun di SDN 149 Tungke, Kecamatan Bengo, Kabupaten Bone, masih ada upaya untuk menghidupkan kembali semangat literasi di kalangan murid.
Guru kelas, Ami Yuswan, S.Pd, mengungkapkan bahwa membangun minat baca sangat penting agar murid tidak hanya bergantung pada penjelasan guru semata, tetapi mampu menggali pengetahuan dari berbagai sumber.
“Anak-anak perlu menambah pengetahuannya lewat buku, bukan hanya yang diketahui gurunya. Dengan membaca, mereka bisa mencari dan menggali informasi lebih luas,” katanya. Saat ditemui Jumat (24/10/2025).
Meski begitu, Ami Yuswan, tak menampik adanya sejumlah kendala yang dihadapi sekolah. Koleksi buku yang terbatas, sistem pengarsipan yang belum maksimal, serta minimnya pelatihan bagi pustakawan menjadi tantangan tersendiri dalam menumbuhkan budaya baca.
Menurutnya, rendahnya minat baca turut berdampak pada menurunnya prestasi akademik anak-anak di daerah, terutama dalam ajang kompetisi seperti Olimpiade Sains Nasional (OSN) tingkat provinsi.
“Anak-anak di kota lebih berpeluang karena fasilitasnya lengkap. Tapi bukan berarti di daerah tidak bisa, asal ada kesadaran dan dorongan membaca yang kuat,” tambah Ami.
Ia juga menyoroti pentingnya peningkatan standar ruang perpustakaan agar nyaman dijadikan tempat membaca. Selain itu, guru diharapkan kreatif membuat program literasi seperti membaca bersama dua kali dalam sebulan, untuk memantik semangat murid.
“Kalau ruang baca nyaman dan guru-guru ikut terlibat, anak-anak pasti lebih tertarik membuka buku,” tutupnya.
Penulis : Affandy







