AJANGALE, TRIBUNBONEONLINE.COM– Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Cabang Ajangale sukses menggelar Konferensi Cabang (Konfercab) di Aula Petta Ponggawae, Pompanua, Sabtu (6/9/2025). Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam regenerasi kepengurusan setelah berakhirnya masa bakti periode 2020–2025.
Konfercab berlangsung khidmat dengan suasana penuh semangat kebersamaan. Melalui musyawarah mufakat, seluruh peserta secara aklamasi menetapkan Sudirman, SE, S.Pd., MM, guru SMA Negeri 4 Bone, sebagai Ketua PGRI Cabang Ajangale periode 2025–2030.
Susunan Pengurus PGRI Cabang Ajangale 2025–2030
Ketua : Sudirman, SE, S.Pd., MM (Guru SMA Negeri 4 Bone)
Wakil Ketua : Drs. Muh. Ilyas, M.Si (Pengawas SD Ajangale)
Sekretaris : H. Sumardi, S.Pd., M.Pd. (Kepala UPT SMP Negeri 2 Ajangale)
Bendahara : Irawan, S.H.I., MM (Kepala SMP Negeri 1 Ajangale)
Dalam sambutannya, Sudirman menyampaikan rasa syukur sekaligus komitmen untuk membawa PGRI Cabang Ajangale semakin maju. Ia menegaskan fokus utama kepengurusannya adalah peningkatan kesejahteraan guru, penguatan kompetensi profesional, serta sinergi dengan pemerintah dan masyarakat dalam memajukan dunia pendidikan.
“PGRI adalah rumah besar guru. Kami ingin menjadikan organisasi ini semakin solid, terbuka, dan bermanfaat bagi semua anggota,” ujar Sudirman.
Sementara itu, Konfercab ini dibuka langsung oleh Ketua PGRI Kabupaten Bone, Muhammad Rusdi, S.Pd., M.Pd. Dalam sambutannya, ia memberikan apresiasi kepada seluruh pengurus lama atas dedikasi yang telah diberikan selama lima tahun terakhir, sekaligus menitipkan harapan besar kepada kepengurusan baru.
“PGRI adalah wadah persatuan dan perjuangan guru. Kita tidak boleh berhenti hanya pada memperjuangkan kesejahteraan, tetapi juga harus hadir sebagai garda terdepan dalam meningkatkan mutu pendidikan. Guru bukan hanya pengajar, tetapi juga pendidik, pembimbing, dan teladan bagi generasi penerus bangsa,” ucap Rusdi penuh semangat.
Ia menambahkan bahwa tantangan dunia pendidikan ke depan semakin kompleks, mulai dari perkembangan teknologi, dinamika kurikulum, hingga tuntutan kompetensi abad 21. Oleh karena itu, ia berharap kepengurusan PGRI Cabang Ajangale yang baru mampu hadir dengan gagasan-gagasan inovatif dan solusi nyata.
“Kita memasuki era digital di mana anak-anak kita sudah lahir sebagai generasi teknologi. Maka guru harus terus beradaptasi, meningkatkan kompetensi, dan memperkuat karakter. Di sinilah PGRI harus menjadi mitra strategis pemerintah, agar pendidikan di Ajangale benar-benar mampu melahirkan generasi yang cerdas, berkarakter, dan berdaya saing,” tegasnya.
Rusdi juga berpesan agar kepengurusan PGRI tetap menjaga semangat solidaritas dan kebersamaan. Menurutnya, kekuatan organisasi terletak pada soliditas anggotanya.
“Saya mengajak kita semua untuk menjadikan PGRI sebagai organisasi yang inklusif, terbuka, dan mampu mengayomi seluruh guru tanpa membedakan status maupun latar belakang. Mari kita jaga marwah PGRI dengan bekerja bersama, saling mendukung, dan saling menguatkan. Dengan begitu, PGRI akan semakin dicintai oleh anggotanya dan dihormati oleh masyarakat,” tambah Rusdi.
Konfercab ditutup dengan doa bersama dan sesi foto antara pengurus lama dan pengurus baru. Momen ini menandai dimulainya babak baru perjalanan PGRI Cabang Ajangale untuk lima tahun ke depan. (Tamzil)