Bone Bangun Ketahanan Pangan Lewat Kebun Dapur B2SA

oleh -531 x dibaca

WATAMPONE, TRIBUNBONEONLINE.COM–Di balik rimbunnya pekarangan warga desa, tersimpan potensi besar yang kini mulai digarap serius oleh Pemerintah Kabupaten Bone. Melalui Dinas Ketahanan Pangan yang dinakhodai Ir. Muh. Risal, M.Si, sebuah langkah konkret diambil: Bimbingan Teknis (Bimtek) Penyelenggaraan Kebun Dapur digelar selama dua hari, Rabu-Kamis, 11–12 Juni 2025, di Hotel Helios Watampone.

Kegiatan ini bukan sekadar pelatihan biasa. Ia menjadi pijakan awal menuju pengembangan desa-desa Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA), sebuah konsep ketahanan pangan yang kini menjadi andalan nasional dalam menekan angka stunting.

Wakil Bupati Bone, Dr. H. Andi Akmal Pasluddin, MM, hadir membuka kegiatan dengan penuh semangat. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya ketahanan pangan yang berbasis masyarakat.

BACA JUGA:  Dari Latihan Hingga Panggung Kehormatan, Semangat Juang Satpol PP Bone di Apel Kesiapsiagaan

“Kita ingin melihat perubahan pola konsumsi masyarakat. B2SA ini bukan hanya program, ini gerakan. Dan gerakan ini harus dimulai dari pekarangan rumah kita sendiri,” ujarnya lantang.

Wakil Bupati yang baru saja turun langsung ke Kecamatan Tellu Limpoe itu mengungkapkan keprihatinannya atas tingginya angka stunting di Kabupaten Bone yang saat ini berada di kisaran 26 persen.

“Hari ini kami menyasar Bone Utara. Kita ingin masyarakat tidak hanya paham tentang gizi, tapi juga mampu memproduksinya sendiri di halaman rumah mereka,” tambahnya.

Program ini menggandeng Icraf (World Agroforestry Centre), yang telah empat tahun berkiprah di Bone melalui program Land4Life. Koordinator Icraf Sulsel, Muhammad Syahrir, menjelaskan bahwa inisiatif Kebun Dapur merupakan kelanjutan dari upaya panjang dalam memperkuat desa menghadapi tantangan pangan dan lingkungan.

BACA JUGA:  Tiga ASN Bone Diberhentikan Sementara, Dua Kasus Narkoba, Satu Korupsi

“Kami mendukung penuh program Dinas Ketahanan Pangan Bone. Ada 5 kecamatan dan 17 desa yang menjadi sasaran awal, dan kami hadir bukan hanya sebagai mitra, tapi sebagai teman belajar bersama,” ungkap Syahrir.

Peserta yang dilatih dalam Bimtek ini terdiri dari kepala desa, Kelompok Wanita Tani (KWT), serta pengelola B2SA dari desa sasaran. Mereka akan menjadi garda terdepan dalam menggerakkan pemanfaatan pekarangan melalui konsep Pekarangan Pangan Lestari (P2L).

Di ruang pertemuan Hotel Helios, semangat perubahan itu terasa hidup. Diskusi tak hanya berkutat pada teknis berkebun, tapi juga strategi pemberdayaan, perubahan perilaku, hingga pentingnya keterlibatan perempuan dalam membangun kemandirian pangan keluarga.

BACA JUGA:  Brimob Bone Bantu Bersihkan Fasilitas Umum Dan Salurkan Bantuan Kepada Korban Banjir di Siwa

Ir. Muh. Risal, M.Si, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Bone, menuturkan bahwa program ini akan terus diperluas.

“Kami ingin setiap desa di Bone punya role model kebun dapur yang bisa direplikasi. Dengan kerja sama dan kolaborasi semua pihak, saya yakin Bone bisa jadi kabupaten percontohan B2SA di Sulsel,” ujarnya optimis.

Dari ruang hotel menuju desa-desa, dari pekarangan menuju piring makan warga begitulah perjalanan panjang menuju Bone yang mandiri pangan dan bebas stunting. Dimulai dari pelatihan dua hari, digerakkan oleh semangat kolaborasi, dan dijaga oleh harapan akan masa depan yang lebih sehat. (Ag)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

No More Posts Available.

No more pages to load.