BONE, TRIBUNBONEONLINE.COM–SMA Negeri 13 Bone kembali menunjukkan komitmennya dalam membentuk generasi kreatif dan peduli lingkungan melalui gelar karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) bertema Rekayasa dan Teknologi, yang dilaksanakan pada Jumat, 23 Mei 2025. Kegiatan ini menjadi puncak acara P5 semester genap Tahun Pelajaran 2024/2025, yang penuh semangat dan inovasi.
Pagi itu, seluruh warga sekolah berkumpul di lapangan upacara dalam apel pembukaan yang dipimpin oleh Wakil Kepala Sekolah, Drs. Rusdi Rahman. Suasana penuh antusias dan rasa bangga menyelimuti para siswa dan guru, menandai dimulainya perhelatan kreatif yang memperlihatkan hasil jerih payah peserta didik dalam menyulap limbah menjadi karya teknologi bernilai guna.
Deretan stan hasil karya siswa berjajar rapi di halaman sekolah. Mulai dari miniatur alat pertanian otomatis dari barang bekas, mesin pemisah sampah sederhana, hingga pemanfaatan limbah dapur menjadi pupuk organik semua karya memancarkan semangat rekayasa dan kepedulian terhadap isu lingkungan.
Menurut Sofyan, S.Pd., M.Pd., selaku panitia pelaksana, kegiatan ini bukan sekadar ajang pameran, tetapi menjadi wahana pembelajaran yang aplikatif serta melatih siswa menjawab tantangan nyata di masyarakat.
“Melalui gelar karya ini, kami ingin menumbuhkan semangat siswa untuk tidak hanya berinovasi, tetapi juga berekayasa dan memanfaatkan teknologi secara optimal. Bahkan beberapa karya menyinggung isu pangan, seperti alternatif sumber protein hewani, yang relevan dengan isu global saat ini,” jelas Sofyan.
Kegiatan ini juga menjadi bukti bahwa keterbatasan sumber daya bukan halangan untuk berkarya. Justru, dari barang-barang bekas dan limbah yang terabaikan, muncul ide-ide segar yang membuktikan kreativitas dan kemampuan berpikir kritis para pelajar.
Antusiasme siswa dan guru menjadi bukti nyata bahwa pembelajaran kontekstual seperti ini membawa dampak positif yang mendalam. Tak hanya mengasah keterampilan abad 21, tetapi juga menanamkan nilai-nilai keberlanjutan, gotong royong, dan kepedulian terhadap lingkungan.
Dengan suksesnya gelar karya P5 bertema Rekayasa dan Teknologi ini, SMA Negeri 13 Bone menegaskan posisinya sebagai sekolah yang adaptif dan inovatif, siap membentuk generasi pelajar Pancasila yang tangguh dan berdaya cipta.
Sementara itu, Kepala UPT SMAN 13 Bone, Drs. Hamzah, MM menyampaikan bahwa projek ini melibatkan seluruh siswa kelas X dan XI. Mereka diberi ruang dan tantangan untuk berpikir kritis, kreatif, dan solutif terhadap berbagai persoalan di lingkungan mereka.
“Target kami adalah agar seluruh peserta didik mampu mengolah informasi, berekayasa secara optimal, dan menciptakan prototype teknologi tepat guna. Semua ini diharapkan menjadi solusi sederhana namun berdampak bagi peningkatan kualitas hidup, khususnya dengan memanfaatkan potensi lokal yang ada di sekitar kita,” ujar Hamzah.
Hasilnya sungguh mengesankan. Sejumlah karya inovatif yang dipamerkan antara lain: Alat penetas telur dari Styrofoam yang dirancang hemat energi, Wadah makan dan minum ayam dari botol plastik bekas, Alat pengiris bawang yang terbuat dari kaleng susu dan pipa paralon. Semua karya tersebut merupakan buah tangan para siswa yang tidak hanya menunjukkan kemampuan rekayasa, tetapi juga kepedulian terhadap isu lingkungan dan pemberdayaan sumber daya lokal.
P5 bukan hanya tentang hasil akhir, tetapi tentang proses pembelajaran yang bermakna. Di balik alat sederhana itu, tertanam semangat kolaborasi, eksplorasi, dan keberanian mencoba hal baru. Setiap prototype adalah bukti bahwa siswa SMAN 13 Bone mampu menjadi problem solver muda yang peka terhadap lingkungan sosial mereka.
Gelar karya ini pun ditutup dengan penuh apresiasi dan harapan. Kepala sekolah menegaskan pentingnya dukungan dari semua pihak agar inovasi siswa bisa terus tumbuh dan berkelanjutan.
“Karya-karya ini layak untuk diapresiasi dan mendapat support nyata dari semua pihak, baik sekolah, orang tua, maupun masyarakat luas, agar mereka bisa berkembang lebih baik ke depannya,” tutup Hamzah.
Dengan berakhirnya kegiatan ini, SMA Negeri 13 Bone tak hanya mencetak siswa yang pintar secara akademik, tetapi juga kreatif, berkarakter, dan siap menghadapi tantangan masa depan dengan solusi nyata dari lingkungan mereka sendiri. (Ag)