MAKASSAR, TRIBUNBONEONLINE.COM–Di tengah sorotan publik terhadap pengelolaan dana hibah Pilkada, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bone justru membuktikan kinerja luar biasa. Dalam ajang penghargaan yang digelar oleh KPU Provinsi Sulawesi Selatan pada 28-29 April 2025 di Makassar, KPU Bone tampil sebagai penerima penghargaan pengelolaan anggaran dana hibah terbaik pertama se-Sulsel.
Ketua KPU Bone, Yusran Tajuddin, yang hadir dalam acara tersebut mengungkapkan rasa syukurnya atas prestasi ini.
“Alhamdulillah, KPU Bone mendapatkan juara satu untuk kategori laporan keuangan tingkat Sulsel dan peringkat ketiga untuk Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum (JDIH),” ungkap Yusran saat diwawancarai, Selasa (29/4/2025).
Penghargaan ini bukan datang begitu saja. Di baliknya ada proses panjang yang menuntut ketelitian, tanggung jawab, dan transparansi. Yusran menyebutkan bahwa dari total Rp63 miliar dana hibah yang digelontorkan oleh Pemerintah Kabupaten Bone untuk Pilkada 2024, pihaknya berhasil menghemat dan mengembalikan sekitar Rp5,7 miliar ke kas daerah.
“Dan alhamdulillah tersisa Rp5,7 miliar dan kami (KPU Bone) sudah mengembalikan sisa dana hibah tersebut. Kami berharap, pengembalian ini bisa membantu mengurangi defisit anggaran yang sedang dihadapi Pemkab Bone,” tambahnya.
Ia mengakui bahwa proses pelaporan keuangan sempat menghadapi tantangan, terutama di awal, namun berkat kerja sama tim dan dukungan semua pihak, semuanya dapat diselesaikan dengan baik.
“Memang KPU Bone dalam proses pelaporan dana hibah Pilkada yang awalnya tersiuk-siuk, akhirnya bisa memanfaatkan semua yang ada. Dan alhamdulillah mendapatkan penghargaan,” tuturnya.
Yusran tak lupa mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Bone yang telah mendukung penuh dari sisi anggaran serta kepada seluruh pihak yang turut menyukseskan Pilkada 2024 di Bone.
Kegiatan apresiasi ini turut dihadiri oleh Komisioner KPU RI, seluruh ketua KPU se-Sulawesi Selatan, serta unsur Forkopimda Sulsel. Momen ini menjadi refleksi bahwa pengelolaan dana publik yang akuntabel dan transparan bukan hanya mungkin dilakukan, tetapi juga patut diapresiasi. (Ag)
