SINJAI, TRIBUNBONEONLINE.COM–Pasca terbongkarnya sindikat pembuatan uang palsu yang ditemukan di salah satu kampus ternama di Sulawesi Selatan, banyak masyarakat yang merasa khawatir dengan peredarannya.
Sebagai salah satu lembaga keuangan terbesar di Kabupaten Sinjai, pihak Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Sinjai ikut mengambil langkah antisipatif guna mencegah peredaran uang palsu tersebut sekaligus membantu mengatasi kekhawatiran masyarakat.
Pimpinan Cabang BRI Sinjai, H. M Dandy Wardana mengatakan, pihaknya telah mengantisipasi hal tersebut dengan penerapan pemeriksaan uang yang masuk dan keluar dengan sistem berlapis.
“System pencegahan uang palsu masuk di BRI (Sinjai) sangat berlapis, jadi uang tersebut bisa masuk ke Kas BRI dilakukan 3 pengecekan,” jelas Dandy.
Dijelaskan Dandy bahwa pertama, jika ada setoran yang masuk ke BRI dimulai dengan pemeriksaan manual oleh tenaga Teller yang sudah terlatih dalam mendeteksi uang. Yaitu keterampilan 3D (Dilihat, Diraba, dan Diterawang).
Kedua, jika sudah lolos dari pemeriksaan 3D, selanjutnya diperiksa dengan mesin Ultraviolet yang ada di masing-masing teller.
Ketiga, apabila sudah dipastikan uang tersebut tepat jumlah dan tidak ada yang palsu, sore hari uang tersebut disortir lagi berdasarkan emisi dan tahun terbitnya.
Pada saat disortir ini, dilakukan pengecekan lagi keaslian uang tersebut oleh Supervisor Operasional Layanan dan Kas.
Pemeriksaan secara berlapis tersebut kata Dandy, telah diterapkan oleh BRI jauh sebelum terungkapnya kasus pembuatan uang palsu di Universitas Islam Negeri yang terletak di Kabupaten Gowa, Sulsel.
Bahkan kata Dandy, apabila ditemukan uang yang diragukan keasliannya, uang tersebut ditahan oleh BRI. Kemudian orang yg membawa tersebut diminta data dirinya.
Kemudian dibuatkan Berita Acara serah terima uang. Sejumlah yang diragukan keasliannya.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa uang tersebut bersama data diri (fotokopi KTP) si pembawa uang akan dikirim ke BI untuk dilakukan verifikasi.
Kemudian BRI menunggu keputusan BI terkait palsu tidaknya uang tersebut. Jika uang tersebut memang palsu, maka ditindak lanjuti oleh BI. Namun jika uang tersebut ternyata asli, maka BI mengembalikan uang tersebut kepada pemiliknya melalui BRI tempat yang bersangkutan menyetorkan uangnya.
“Dari sekian tahun BRI Sinjai beroperasi tentunya pernah ditemukan uang yang diragukan keasliannya,” ungkap pria asal Lombok, NTB itu.
Meski pernah menemukan uang yang diragukan keasliannya, namun sejak terungkapnya kasus peredaran uang palsu yang belakangan viral itu, BRI Sinjai belum menemukan adanya uang palsu. (LSee)