TRIBUN BONE di Tahun Politik : 13 Tahun Bertahan Ditengah Badai

oleh -961 x dibaca
BAHTIAR PARENRENGI

Oleh : BAHTIAR PARENRENGI

Andi Asdar, nama yang tak asing didunia jurnalistik di Kabupaten Bone. Dia sosok yang penuh inovasi dan kreativitas, khususnya didunia jurnalistik. Mengawali profesinya di Harian Pedoman Rakyat, tentu membuatnya menjadi seorang jurnalis berbobot. Dia ditempa dengan suasana dunia jurnalis yang tak secanggih dengan sekarang.

Masih teringat dengan suara mesin ketik. Tak tik tak tik tuk menjadi sebuah irama yang menggairahkan. Hasil ketikan pun harus dikirim lewat faximili ke kantor redaksi. Bisa juga lewat pos atau lewat mobil pengangkutan.

Tentu menarik untuk di kenang. Menjadi jurnalis di tahun 80 – 90 an penuh dengan perjuangan. Memasuki tahun 2000 an sedikit lebih mudah. Kita bisa terbantu dengan teknologi komputer dibarengi dengan perangkat internet. Dan perkembangan teknologi inilah yang kian memudahkan tugas-tugas jurnalistik hingga sekarang ini.

BACA JUGA:  Reaktualisasi Program Sapta Pesona Dalam Mendukung Pengembangan 5A Kepariwisataan pada era NENOLE

Lantas, bagaimana dengan Tribun Bone? Media yang lahir 13 tahun silam ini juga mengalami pasang surut. Media yang didirikan oleh kandidat Doktor Komunikasi Unhas ini tidak lahir begitu saja. Penuh perjuangan dan harus mencari jati diri kalau tidak mau mati muda.

Awal pendiriannya pun banyak tanggapan yang mengalir. Mulai dari rasa salut hingga rasa skeptis tentang umur TiBo (Tribun Bone). Saat itu, saya berkomentar seadanya bahwa Andi Asdar memiliki pengalaman “ngurus koran”. Dan itu terbukti hingga sekarang ini. TiBo sudah berumur 13 th.

Namun demikian, Andi Asdar perlu lebih bersemangat lagi untuk menghidupkan TiBo. Apalagi saat ini, media berbasis cetakan koran kian terancam. Sudah banyak koran yang Hidup Enggan Matipun tak Mau. Bahkan sudah ada yang tidak terbit lagi.

BACA JUGA:  KONSOLNAS BAWASLU: POLITIK UANG DAN PESAN PRESIDEN

Umur ke 13 menjadi sesuatu yang spesial untuk dicermati. Apalagi dikaitkan dengan angka 13 adalah angka sial. Sial? Dikutip dari lam University of California, para peneliti memperkirakan hingga 10 persen populasi Amerika Serikat memiliki ketakutan terhadap angka 13.

Tentu saja tidak semua orang percaya angka 13 merupakan simbol nasib buruk. Apalagi rute perjalanan umur, termasuk umur sebuah bisnis media. Setidaknya, pada umur ke 13 ini menjadi sebuah tonggak perjuangan yang harus dikawal sebaik mungkin. TiBo harus bergerak terus untuk menemui pembacanya.

Kehadiran TiBo dihadapan pembacanya harus dihidangkan sebaik mungkin. Demikian pula para awak yang terlibat didalamnya mendapat perhatian yang baik. Yakinlah bahwa diusia yang ke 13 ini, segala tantangan/ rintangan bakal terlewati dengan keterlibatan tim yang sudah ada.

BACA JUGA:  Rombongan Jamaah Umroh Sudah Terbang ke Madinah

Keberadaannya di tahun politik ini akan selalu menjadi rujukan dan pilihan mitra yang baik bagi yang akan berkompetisi di dunia politik, termasuk Pilkada 2024.

Di tahun politik ini, TiBo menjadi bacaan dan mitra strategis dalam beriklan. Target yang harus dijaga sebaik mungkin, agar badai yang telah dilalui selama 13 th menjadi pelajaran untuk tetap bertahan dimasa yang akan datang. Selamat berulang tahun dan tetap menjadi Medianya Orang Bone. Sebuah media Lokal yang Harus Dibaca & Perlu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.