WATAMPONE, TRIBUNBONEONLINE.COM–Kulit pisang menjadi salah satu limbah hasil olahan pertanian yang tidak dimanfaatkan dengan baik. Kurangnya informasi dan pengetahuan, sehingga kulit pisang ini hanya diabaikan oleh masyarakat.
Atas dasar permasalahan yang diperoleh oleh Tim Riset Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP) yang diketuai oleh Dr Andi Muhamad Iqbal Akbar Asfar, M.T dengan anggota Riset Muh Iqbal Mukhsen, M.Eng, Jeanne Dewi Damayanti, M.Eng dan Eko Budianto, S.Pd sebagai peneliti eksternal, mengangkat permasalahan ini menjadi sebuah riset dengan bermitra Bersama Dunia Usaha Dunia Industri (Dudi) di Desa Maggenrang, yakni UD Ashari melalui program Penelitian Produk Vokasi di bawah naungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi untuk memberikan teknologi tepat guna dalam mengolah limbah kulit pisang sebagai pelapis buah atau edible coating.
Edible coating merupakan sebuah produk yang dapat digunakan untuk memperpanjang masa simpan (shelf life) buah, sehingga dampaknya buah yang dilapisi edible coating tidak mudah rusak. Oleh karena itu, cara ini akan memberikan keuntungan kepada petani pisang atau penjual buah pisang dibandingkan sebelumnya.
Edible coating yang diriset oleh Tim adalah berbahan dasar dari limbah kulit pisang yang mana kulit pisang biasanya dibuang tanpa penganganan lebih lanjut. Limbah kulit pisang diolah untuk menghasilkan pektin sebagai bahan dasar edible coating. Keunikan dari edible coating hasil riset Tim PKM PNUP adalah pektin hasil limbah kulit pisang di kombinasikan dengan ekstrak kayu sepang untuk memberikan peningkatan antioksidan dari edible coating, sehingga secara maksimal akan memberikan perlindungan dari buah pisang dari sifat klimaterik akibat respirasi dari buah pisang selama penyimpanan. Oleh karena itu, masa simpan buah pisang atau distribusi buah pisang akan lebih lama dibandingkan tanpa melalui proses coating hingga lebih dari 17 hari sejak dipetik.
“Kami menyadari bahwa persoalan petani pisang memang paling urgen saat ini, apalagi Kabupaten Bone merupakan daerah produksi buah pisang terbesar kedua di Sulawesi Selatan. Ketika proses pemanfaatan buah pisang menjadi aneka olahan atau beberapa buah pisang yang rusak Ketika pengepakan oleh petani pisang pada saat distribusi tentu menyisahkan buah pisang atau kulit pisang yang tidak dimanfaatkan secara maksimal, sehingga membuatnya menjadi edible coating merupakan salah satu alternatif pemanfaatan yang maksimal serta menjadi inovasi bagi petani pisang,” tutur Andi Iqbal sebagai ketua Riset dari Tim PNUP. (Ril)