WATAMPONE, TRIBUNBONEONLINE. COM–Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bone, melaksanakan salat Tarawih bersama yang mengundang sejumlah Madrasah dilingkungan Kementerian Agama, di lapangan bulu tangkis Kemenag Bone, Ahad Malam, 2 April 2023.
Dalam pelaksanaan salat Tarawih bersama tersebut hadir Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bone, Dr. H. Abd. Hafid M Talla, M. Ap, Kepala Bidang Urusan Agama Islam, (Kabid Urais) Kementerian Agama Sulsel, Dr. H. Wahyuddin Hakim, S. Pd, M. Hum, serta sejumlah pejabat utama Kemenag Bone.
Panitia pelaksana salat Tarawih bersama dimalam keenam bagi Kemenag Bone mengundang mantan Kepala Kantor Kemenag Bone yang kini menjabat Kabid Urais Kemenag Sulsel untuk beri ceramah Agama, di hadapan puluhan guru Madrasah yang hadir. Sementara bertindak Imam Salat Tarawih Ustadz Arham, Lc dari MTsN 3 Bone.
Kabid Urais, Kemenag Sulsel, Dr. Wahyuddin Hakim, dalam ceramahnya menyampaikan, Saya bersyukur para ASN, PTT yang pasti di Kementerian Agama harus menyadari bahwa di Bimas Islam, ada penelitian Dirjen dan beberapa dewan pakar, ternyata perolehan Agama itu, 29,7 % itu diperoleh Agama itu di Masjid, bayangkan masyarakat faham Agama itu dari Masjid, Pesantren belajar tentang Agama itu hanya lebih 11% , Madrasah tidak lebih 7 % coba bayangkan Masyarakat hampir 300 juta, kalau Muslimnya kurang lebih 87 % perolehan Agama itu dari Masjid.
Nah kita Kementerian Agama diberi tugas yang luar biasa untuk Indonesia bisa beradab, seperti itu memahami Agama moderat itu dari pundak kita semua, para penyuluh, para Kepala KUA dan Penghulu atau guru-guru Madrasah atau kita semua berlebel Kementerian Agama dipundak kita ini Negara kita selamat.
“Karena demikian orang-orang yang faham Agama, sangat terlalu sesuatu tidak baik. Coba kalau suami istri terlalu ganteng dan cantik itu tidak bagus. Yang bagus itu kata Wahyuddin, yang bagus itu ada di tengah-tengah. Kalau memahami Agama juga terlalu fanatik itu tidak bagus, di sekelilingnya itu dianggapnya tidak benar. Karena apa “Terlalu”, hanya dia yang paling benar, kalau terlalu tidak faham, itu salah, jadi ekstrem itu, tidak boleh ekstrem kanan dan kiri jadi Agama itu harus di tengah-tengah,”tegas Wahyuddin.
Penulis : Amry Amas