KAJUARA, TRIBUNBONEONLINE.COM — Hujan lebat yang mengguyur wilayah Kecamatan Kajuara dan sekitarnya, Sabtu malam hingga Ahad dini hari (4/9/2022) membuat warga Desa Polewali Kecamatan Kajuara kembali terisolir. Pasalnya, jembatan terapung darurat yang saat ini menjadi alternatif warga untuk menyebrang, untuk sementara dilepas karena arus banjir yang deras.
Sulkifli, salah seorang aparat Desa Polewali menyebutkan, kondisi jembatan darurat saat ini mengalami kerusakan akibat dihantam arus banjir disepanjang sungai tempe.
“Jembatan darurat rusak, jadi dilepas dulu, hampir hanyut terbawah arus,” ungkapnya.
Akibatnya warga Desa Polewali Kecamatan Kajuara kembali terisolir. Andi Sulkifli mengaku jembatan terapung darurat ini kembali akan difungsikan setelah banjir surut dan dilakukan perbaikan pada bagian yang rusak.
Sejak peristiwa runtuhnya jembatan gantung Polewali pada Jumat, 5 Agustus 2022 pukul 19.30 Wita lalu, warga Polewali mulai kesulitan akses jalan menuju ibu kota kecamatan.
Pemerintah Desa Polewali membuat sarana penyebrangan darurat berupa jembatan terapung sambil menunggu realisasi perbaikan jembatan yang baru. Hal ini untuk membantu warga dalam melakukan aktifitas setiap harinya. (Julfiadi)