Andi Taqwa: Itu Adalah Hoax
SALOMEKKO, TRIBUNBONEONLINE.COM-Lapangan sepak bola Desa Gattareng Kecamatan Salomekko Kabupaten Bone yang pengadaan sarana dan prasarananya dibangun dengan menggunakan anggaran negara (Dana Desa) kini telah berubah fungsi menjadi lahan pertanian oleh oknum mantan kepala desa setempat.
Kepala Desa Gattareng, Irfan Rahim, S.Pd.I, M.Pd yang dihubungi Kamis 10 Februari 2022 mengatakan kalau lapangan tersebut diduga kuat merupakan aset desa. Mengingat pembangunan talud disekeliling lapangan termasuk pengadaan podium kesemuanya memakai dana desa.
Yang mana hal tersebut menurutnya menandakan jika tanah lapang itu sudah pernah dihibahkan. Karena membangun dengan menggunakan uang negara diatas tanah yang belum dihibahkan otomatis itu sudah melanggar.
“Kita sudah buat aduan di Polres Bone dengan dugaan penyerobotan yang mengakibatkan kerugian negara. Yang mana dengan dikelolanya tanah lapang itu menjadikan asas manfaat podium yang didirikan dengan dana desa sudah tidak ada lagi. Begitupun kondisi lapangan sudah tidak layak pakai lagi karena sudah digarap,” ucapnya.
Terkait hal ini, Camat Salomekko, Hj. Faidah, S.STP menyatakan jika pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan inspektorat untuk memperjelas status tanah lapang tersebut. Dan nantinya inspektorat akan turun kelapangan guna melakukan peninjauan.
Mantan Kades Gattareng, Andi Muh. Taqwa yang dikonfirmasi menegaskan jika lapangan itu memang tidak pernah dihibahkan dan masih merupakan miliknya yang kini sudah diwariskan dan dibuatkan sertifikat atas nama putrinya.
Terkait dengan bangunan diatas tanah tersebut, ia menjelaskan jika itu bukanlah podium. Akan tetapi itu bangunan multi fungsi yang bisa digunakan berbagai kegiatan masyarakat yang menurutnya itu sudah dihibahkan
“Pada dasarnya tanah yang ada diibu kota Gattareng ini pada awalnya merupakan milik orangtua saya. Yang mana pemanfaatannya sebagian sudah dihibahkan untuk keperluan masyarakat banyak seperti, sekolah, pasar, kantor desa dan lainnya. Terkhusus tanah yang sebelumnya dijadikan lapangan, itu tidak pernah saya hibahkan,” tegasnya.
Pengelolaan tanah lapang yang kini digarapnya untuk sebagai lahan tanaman pakan ternak atau jagung menurutnya itu dilakukan guna mencari kegiatan setelah tidak menjabat lagi selaku kepala desa.
“Saya tegaskan, digarapnya tanah ini sama sekali tidak ada kaitannya dengan politik Pilkades. Karena pada dasarnya apa yang berlaku dikita, itu merupakan ketetapan takdir dari Allah SWT yang harus kita terima. Jikapun diluar sana ada yang mengaitkannya dengan politik, saya berani katakan itu adalah hoax,” jelasnya.(aco)