WATAMPONE, TRIBUNBONEONLINE.COM–Anggota DPR RI dari Komisi VII, Dr. Ir. Hj. Andi Yuliani Paris, M.Sc kembali menggagas program Pelatihan Penyusunan Proposal Penelitian yang diikuti 200 mahasiswa dan akademisi di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan pada Rabu, (22/12/2021).
Program aspirasi ini bekerjasama
dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang menjadi mitra Komisi VII. Program pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas mahasiswa dan akademisi
dalam penyusunan proposal penelitian yang baik dan benar.
Selain itu, program ini juga
menambah khazanah pengetahuan mahasiswa dan akademisi dalam melihat fenomena yang terjadi di lingkungan sekitar dan menuangkannya dalam bentuk proposal penelitian.
Kegiatan tersebut dihadiri 200 mahasiswa dan akademisi yang berasal dari berbagai kampus di Bone. Diantaranya, Universitas Muhammadiyah Bone, STIP YAPI Bone, STIE YAPI Bone, Institut Sains dan Kesehatan Bone, STIA Prima Bone, Universitas Puangrimaggalatung, hingga guru-guru TK di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.
Andi Yuliani Paris menilai, program pelatihan ini penting sebagai bentuk transfer knowledge BRIN kepada mahasiswa. “BRIN tidak seharusnya hanya melakukan riset dan
pengembangan, tetapi juga harusnya mampu melakukan transfer knowledge kepada mahasiswa dan akademisi yang menjadi calon periset masa depan Indonesia,” ungkap
Andi Yuliani Paris biasa disapa AYP.
Anggota DPR RI dari Dapil Sulawesi Selatan II ini juga berharap, para mahasiswa dan akademisi dapat meningkatkan kemampuan dasar penelitian dengan mengikuti program
pelatihan ini. “Menyusun proposal penelitian adalah kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh para mahasiswa, akademisi, dan calon peneliti,” ungkap AYP.
AYP sapaanya menyebutkan, para mahasiswa harus menyusun proposal penelitian sebelum menyelesaikan studinya. “Kemampuan ini harus dimiliki mahasiswa karena sangat
penting untuk masa depannya. Paling minimal, untuk menyelesaikan studi harus melakukan penelitian dan langkah pertamanya adalah menyusun proposal penelitian,” ungkap Andi Yuliani Paris.
Andi Yuliani Paris juga berharap, program pelatihan seperti ini juga menjadi tempat untuk
transfer value. “Menjadi seorang peneliti bukan hanya harus menguasai kemampuan dasar penelitian, tetapi juga harus memiliki kode etik penelitian, seperti jujur dan adil dalam
mengelola penelitian, bertanggungjawab penuh terhadap penelitian, menghindari
plagialisasi, hingga memiliki orientasi untuk mencari kebenaran ilmiah,” ungkapnya.
Ia juga berharap, Sulawesi Selatan dapat melahirkan para peneliti-peneliti hebat di masa depan. “Saya tentu memiliki harapan besar, semoga Sulawesi Selatan dapat melahirkan dan menyuplai peneliti-peneliti hebat Indonesia dan dunia. Saya juga akan terus berikhtiar untuk menggagas program-program yang mendukung para calon peneliti dari Sulsel di
masa yang akan datang,” tutup AYP. (*)