Dewan Adat Bone Mengawali Penyusunan Buku Dengan Tudang Sipulung

oleh -1,209 x dibaca

WATAMPONE, TRIBUNBONEONLINE.COM–
Dewan Adat Bone yang diketuai Andi Baso Hamid Ahmad Pabbentengi mengadakan pertemuan dan silaturahmi dengan Tokoh Adat, Tokoh Budaya, Bissu dan Panre Bessi se Kabupaten Bone.

Kegiatan ini berlangsung di Ruang Pertemuan Hotel Novena Lt.II. Jalan Jend Ahmad Yani Watampone Ahad, 28 November 2021. Kegiatan ini dibuka Bupati Bone yang diwakili Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Kab. Bone Andi Mappangara, sepatah kata dari Dewan Adat Bone Andi Baso Hamid, sepatah kata dari Kadis Pariwisata Andi Promal Pawi dan arahan dari Pembina Penyusunan Buka Sakke Rupa Budaya Bone, Dr H Andi Amrin, MM.

BACA JUGA:  Bersama Transaksi Banking Retail Head PT.Bank Mandiri

Acara tersebut berlangsung khidmat dan lancar yang membahas tentang gagasan peluncuran Buku Sakke Rupa Budaya Bone sebagai wujud pelestarian Budaya Bone di bidang literasi.

Andi Baso Hamid berharap agar kedepannya Buku Sakke Rupa Budaya Bone menjadi karya literasi monumental yang merepresentasikan budaya Bone secara keseleruhan.

Abdi Mahesa selaku Ketua Panitia kegiatan ini mengapresiasi ide dan keinginan besar Dewan Adat Bone dalam mengarsipkan Budaya Bone kedalam karya literasi.

Abdi Mahesa pun menjadi Penyusun Buku yang nantinya memiliki lima korpus atau bagian yakni Sejarah Bone dari Masa Kerajaan dan Riwayat Singkat Raja Bone, Kesusastraan Bugis Bone, Upacara Tradisional dan Ritus, Kesenian, Permainan dan Kerajinan Tradisional serta Peralatan Hidup Masyarakat Tradisional.

BACA JUGA:  Laksanakan Salat Idul Adha di Lapangan Mako, Brimob Yon C Terapkan Protokol Kesehatan

“Buku ini merangkum informasi dari tokoh-tokoh adat dan budaya yang ada di Bone. Begitupun dari sumber-sumber relevan yang diperoleh melalui telaah pustaka dari perpustaakaan dan arsip,” jelas Abdi.

Buku Sakke Rupa merupakan kontribusi Dewan Adat Bone dalam menjawab persoalan eksistensi Budaya melalui literasi intelektual. Hal yang tak kalah penting dan paling utama adalah informasi lisan dan penuturan deskriptif dari pelaku Budaya sendiri sebagai Narasumber Ahli yang menjadi titik penentu eksistensi Budaya tersebut sehingga dianggap layak dicantumkan karena masih memiliki pelaku atau penggerak, terang Abdi Mahesa.

BACA JUGA:  -Harapan H Beddu Solong (Guru MAN 1 Bone Kategori Terbaik Nasional)

Pada tudang sipulung ini menampilkan tiga pembicara yakni Budayawan Bone Andi Youshand FA, Koordinator Arsiparis Sulsel Andi Ahmad Saransi dan Andi Baso Bone dari Museum Lapawawoi.

Kegiatan ini ditutup Sekretaris Dinas Kebudayaan Kab Bone Andi Murni.

Penulis : Rudy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.