WATAMPONE, TRIBUNBONEONLINE.COM–Sulawesi Selatan merupakan provinsi yang memiliki tiga juta anak yang mewakili 35 persen dari total jumlah penduduk 8.851.240 (BPS 2019). Pandemi Corona yang berlangsung sejak awal tahun 2020 hingga saat ini menyebabkan seluruh sekolah di Indonesia menerapkan sistem belajar jarak jauh yang menyebabkan kegiatan bulan imunisasi anak sekolah (BIAS) terhambat dan mengalami penurunan capaian dari tahun sebelumnya.
Dinas Kesehatan Kab. Bone, bekerja sama dengan UNICEF dan Yayasan Gaya Celebes (YGC) menggelar pertemuan Advokasi bersama pemangku kepentingan, yakni sejumlah tokoh masyarakat, tokoh agama, dan tenaga pendidik terkait pelaksanaan Imunisasi Rutin termasuk didalamnya Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) di masa pandemi.
Kegiatan ini dibuka Sekretaris Dinas Kesehatan Kab Bone, Drg Yusuf dengan narasumber dr Hj Kasmawar, juga dihadiri oleh Unicef dan Yayasan Gaya Celebes sebagai mitra pelaksana kegiatan.
Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Kab. Bone, dr. Hj. Kasmawar mengatakan dalam pelaksanaan BIAS, pemberian informasi terlebih dahulu kepada sasaran baik siswa ataupun orang tua siswa sangat penting, misalnya memanfaatkan grup WA orang tua serta informasi melalui media yang dikemas dengan menarik, dan yang paling penting tetap memberikan informasi tentang Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang bisa terjadi. Intinya bagaimana memahamkan kepada sasaran pentingnya imunisasi dalam mencegah penyakit.
Dukungan yang diharapkan yaitu Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat berperan aktif dalam mensukseskan program BIAS ini, termasuk juga dukungan dari media, pemerintah desa, PKK, Komite Sekolah, dan lintas sector lainnya. Jelas dr.Kasmawar
Acara ini diakhiri dengan tanya jawab dari para peserta dengan narasumber, penanda tanganan komitmen pemangku kepentingan, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pendidik, media terkait imunisasi rutin dan bulan imunisasi anak sekolah (BIAS) di Kab Bone, serta diakhiri foto bersama.(*dar)