WAJO, TRIBUNBONEONLINE.COM–Meskipun masih pandemi Corona sampai saat ini, tetapi realisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Kabupaten Wajo sampai Juli 2021 mencapai Rp.574,40 miliar dan merupakan peringkat ketiga bila dibandingkan dengan 24 kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Selatan.
Hal ini berdasarkan data pada Aplikasi Sistem Informasi Kredit Program (SIKP) sampai Juli 2021, realisasi KUR di Kabupaten Wajo tercatat Rp.574,40 miliar dan mengalami pertumbuhan sebesar 52,39 persen bila dibandingkan dengan realisasi KUR bulan Juli 2020 sebesar Rp.376,93 miliar.
Apabila dilihat dari jumlah debitur KUR, Kabupaten Wajo juga merupakan yang terbesar ketiga yaitu sebanyak 15.549 debitur atau 7,74 persen dari total debitur di Provinsi Sulawesi Selatan sebanyak 200.940 debitur sampai Juli 2021. Bila dilihat dari jenis skema kredit, Kredit Mikro merupakan yang terbesar realisasi di Kabupaten Wajo, yaitu sebesar Rp.379,02 miliar atau 65,98 persen dari total realisasi sebesar Rp.574,40 miliar.
Disusul, kredit kecil sebesar Rp.76,60 miliar atau 30,75 persen, dan Kredit Super Mikro (Supermi) sebesar Rp.18,78 miliar atau 3,27 persen. Apabila dilihat dari penyalur KUR di Kabupaten Wajo, BRI merupakan yang terbesar realisasi sampai Juli 2021 yaitu sebesar Rp.415,48 miliar atau 74,61 persen dari total sebesar Rp.574,40 miliar, disusul Bank Mandiri sebesar Rp.88,78 miliar atau 15,32 persen. BNI sebesar Rp.54,28 miliar atau 9,45 persen, Bank Syariah Mandiri sebesar Rp.7,88 miliar atau 1,37 persen, BPD Sulselbar sebesar Rp.3,78 miliar atau 0,66 persen, BNI Syariah sebesar Rp.1,96 miliar atau 0,34 persen, BRI Syariah sebesar Rp.1,38 miliar atau 0,24 persen, Tabungan Negara sebesar Rp.500 juta atau 0,09 persen dan Bank Sinarmas sebesar Rp.350 juta atau 0,06 persen.
Sementara itu, bila dilihat dari sektor ekonomi di Kabupaten Wajo terdapat tiga penyumbang terbesar, yaitu Sektor Pertanian, Perburuan dan Kehutanan merupakan yang terbesar menyerap KUR sampai Juli 2021 yaitu sebesar Rp.365,83 miliar atau 63,69 persen, disusul sektor Perdagangan Besar dan Eceran sebesar Rp.128,39 miliar atau 22,35 persen dan ketiga sektor Perikanan sebesar Rp.37,01 miliar atau 6,44 persen, sisanya terdistribusi di berbagai sektor ekonomi lainnya yang perlu mendapat perhatian dan terus dikembangkan.
Kepala KPPN Watampone, Rintok Juhirman menilai semakin banyak pelaku UMKM yang memanfatkan KUR sebagai salah satu sumber pembiayaan yang murah. Hal tersebut disebabkan KUR mendapatkan subsidi bunga dari Pemerintah. Terlebih dalam masa pandemi Corona saat ini, UMKM harus bangkit, agar Indonesia Kuat.
Penulis : Diky