KAHU, TRIBUNBONEONLINE.COM–Diawali dengan permasalahan guru TK membelajarkan sains tanpa alat peraga yang eye catching, menstimulus Tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) STKIP untuk mengusulkan proposal PKM ke Simbelmawa Kemendikbud dan akhirnya lolos untuk didanai. Dari 50 usulan proposal mahasiswa STKIP, 15 tim dinyatakan lolos untuk didanai dengan skema PKM – Penelitian Sosial-Humaniora (PKM-PSH) dan PKM-Pengabdian kepada Masyarakat
(PKM-M).
Memecahkan rekor sebagai institusi dengan tim PKM-M terbanyak se-LLDIKTI IX Sulawesi yaitu sebanyak 11 tim untuk PKM tahun ini. Hal ini menempatkan STKIP Muhammadiyah Bone pada urutan ke-3 jumlah mahasiswa PKM lolos Pendanaan Simbelmawa Kemendikbud se-LLDIKTI IX Sulawesi.
Salah satu tim PKM-M STKIP yang diketuai oleh Adji Syaifullah mencoba mengintegrasikan konsep Science Corner (Sci-Co) di TK sebagai wadah dalam guru dalam membelajarkan konsep sains dengan lebih mudah dan bermakna.
Konsep tim ini usung adalah alat peraga bantu yang berbasis visual image. “Sci-Co adalah alat peraga bantu yang menampilkan gambar yang interaktif disertai dengan suara dengan akses secara luring, sehingga memudahkan guru dalam membelajarkan satu topik mengenai sains seperti, proses terjadinya hujan” tutur Adji yang saat berstatus mahasiswa semester 3 Teknologi Pendidikan STKIP Muhammadiyah Bone.
“Kami sebenarnya beruntung sebab PKM tahun ini diwajibkan sepenuhnya daring, sehingga kami menghadirkan ide baru bahwa konsep Sci-Co tidak hanya luring tapi buku panduan dan informasi pendukung lainnya dapat diakses lebih mudah lagi melalui daring atau online,” ungkap Marlina sebagai salah satu anggota dari tim Sci-Co PKM-M ini kepada Tribun Bone, Selasa, 15 September 2020.
Tim yang diberi nama Sci-Co yang merupakan singkatan dari Science Corner ini terdiri dari empat mahasiswa kreatif yaitu Adji Syaifullah (Teknologi Pendidikan), A.Nurannisa F.A (Pendidikan Matematika), Marlina (Pendidikan Matematika), dan Siti Nurjannah (Teknologi Pendidikan).
“kami tiap hari berkoordinasi dengan tim kami untuk penyempurnaan konseptualisasi dan aktualisasi Sci-Co ini agar lebih mudah dalam aktualisasinya nanti jika akan diterapkan oleh guru pengajar di TK dan dosen-dosen kami juga sangat antusias membantu kami dalam mewujudkan Sci-Co ini sebagai terobosan baru dalam membelajarkan sains lebih mudah di TK,” kata A.Nurannisa ketika dihubungi awak media. (*/Ipp_17)