Ikuti Workshop Pembelajaran Online, Begini Disampaikan Muh. Salim

oleh -803 x dibaca

WATAMPONE, TRIBUN BONE–Ditengah Pandemi Covid-19, sekolah negeri maupun swasta diminta untuk melakukan pembelajaran tatap muka dihentikan sementara. Hal ini diarahkan untuk melakukan proses belajar mengajar dengan sistem online (daring).

Dalam rangka meningkatkan kemampuan tenaga pendidik pada proses pembelajaran online, MAS DDI Ponre yang beralamat di Dusun Padaelo Desa Pattimpa Kecamatan Ponre Kabupaten Bone menyelenggarakan kegiatan workshop pembelajaran online di Novena Hotel Jalan Ahmad Yani Watampone Rabu, 9 September 2020.

Kegiatan workshop pembelajaran online ini bukan hanya diikuti bagi guru MA DDI Ponre saja namun ada beberapa peserta dari Madrasah yang di Kabupaten Bone. Bahkan, workshop pembelajaran online yang berlangsung selama satu hari ini juga diikuti pendidik dari naungan Dinas Pendidikan Kabupaten Bone. Pasalnya, pelaksanaan kegiatan memang membuka secara umum.

BACA JUGA:  Pohon Tumbang Saat Cuaca Ekstrem, Ini Pesan Penting Danyon Ichsan

Sebut saja peserta yang dimaksud adalah, Kepala UPT SDN 222 Manajeng Kecamatan SibuluE Kabupaten Bone, Muh. Salim, S.Pd, M.Pd.

Menurut, Muh. Salim, kegiatan workshop pembelajaran online yang diselenggarakan oleh MAS DDI Ponre ini, merupakan kegiatan positif dalam meningkatkan pengetahuan mengelola aplikasi daring yang tersedia pada Google.

“Workshop ini memberikan tambahan pengetahuan dalam mengelola pembelajaran jarak jauh secara interaktif, berbagi ilmu menggunakan berbagai aplikasi daring yang tersedia pada Google. Penyajian materi dikemas sederhana tetapi mudah dipahami,” kesan Muh. Salim saat diminta keterangan oleh awak media Tribun Bone yang juga merupakan media partner kegiatan workshop.

BACA JUGA:  IMWA Gelar Dialog Bersama PDM dan Ketua IKA UNIM Bone

Kepala UPT SDN yang beralamat di Dusun Laiwa Desa Manajeng Kecamatan SibuluE ini, berharap kepada panitia pelaksana agar kiranya dapat kembali melaksanakan kegiatan workshop.

“Saya berharap panitia bisa mengagendakan pelatihan semacam ini dan berkaloborasi dengan sekolah yang bukan hanya sekolah dibawah naungan Kementrian Agama tetapi juga Dinas Pendidikan. Panitia bisa memilih materi workshop yang sesuai dengan kebutuhan pendidik di lapangan,” pungkasnya.

Penulis : Irfan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.