Setelah Upacara HUT RI, Tripika dan Kades SibuluE Lakukan Anjangsana di Rumah Rifal
Laporan : Irfan_17
SIBULUE, TRIBUNBONEONLINE.COM–Salah seorang anak dari pasangan Muh. Ilham dengan Hasniawati warga Desa Pattiro Bajo Kecamatan SibuluE Kabupaten Bone mengalami penyakit Hemofilia A. Sebut saja Rifal Febriansyah anak ketiga yang lahir 07 Februari 2007 terkena penyakit Hemofilia A diusia delapan tahun.
Dari Keterangan yang diperoleh, saat media ini berkunjung di kediaman nya, Senin, 17 Agustus 2020, bahwa Penyakit Hemofilia A ini adalah penyakit gangguan pembekuan darah yang disebabkan oleh faktor genetik orang tua, sejak itu Cocong sapaan akrabnya, tidak lagi bisa menikmati indahnya menjadi murid sekolah dan setiap bulannya wajib melakukan kontrol pada RS Wahidin Sudirohusodo Makassar dan hanya di RS inilah dapat mendapatkan pengobatan berupa serum melalui injeksi.
Sejak kapan diketahui penyakit yang dideritanya??
“Awalnya diiris parang, tapi tidak berhenti darahnya keluar terus sehingga kami bawa ke praktek di kota Watampone. Namun tidak bisa ditangani sehingga dirujuk ke Makassar dan saat itulah kita ketahui bahwa Cocong ini mengalami penyakit Hemofilia A,” jawab Kades Pattiro Bajo Muhammad Akil didampingi Ibu Rifal Hasniawati.
Jadi Rifal Putus Sekolah??
“Pernah sekolah tapi sampai kelas 2 SD saja, karena menderita penyakit Hemofilia A ini,” ucapnya.
Bagaimana Aktivitas dilakukan Cocong selama ini??
“Kalau tidak merasa kesakitan lagi, Cocong biasa keluar rumah. Jika terbentur salah satu bagian tubuh nya muncul memar lagi dan merasakan kesakitan lagi dan seperti saat ini bengkak susah jalan. Bahkan Kalau ada berdarah tidak berhenti lagi darah nya keluar,” katanya lagi.
Biasanya berapa lama waktunya Merasakan kesakitan??
“Kalau muncul lagi seperti memar dan bengkak ataupun ada yang berdarah kami sekeluarga bawa kontrol lagi di Makassar karena di RS Wahidin Sudirohusodo Makassar saja mendapatkan pengobatan berupa serum melalui injeksi,” ungkapnya.
Adakah jadwal kontrol di RS Wahidin Sudirohusodo Makassar??
“Setiap bulan kami lakukan kontrol di Makassar, jika terlambat kontrol Cocong tidak bisa lagi beraktivitas seperti biasanya. Karena pernah dulu kami lambat kontrol Cocong sangat tersiksa, dan muncul memar lagi,” jelasnya.
Ketika kontrol, apakah tidak penyakit yang muncul selain Hemofilia A??
“Setiap kami kontrol di Makassar, semunya diperiksa bahkan akhir-akhir ini di Rafid Test juga (Adanya Corona, red), Namun hanya penyakit ini saja yang muncul (Hemofilia A),” sebutnya.
Apa ada Keluarga menderita penyakit seperti ini??
“Ada tiga saudara laki-laki (Om dari Cocong) saya meninggal. Kami disampaikan kalau ini faktor gen, karena ada keluarga yang nikah sesama sepupu. Tapi kami hanya berserah diri kepada Allah SWT, karena semua adalah kuasanya,” akunya.
Pantauan awak media ini, pelaksanaan upacara peringatan HUT Ke-75 Proklamasi Kemerdekaan RI yang berlangsung sederhana dan khidmat di halaman Kantor Camat Sibulue Senin 17 Agustus 2020. Setelah pengibaran bendera sang merah putih, Camat SibuluE kembali melakukan anjangsana atau kunjungan silaturahmi kepada seorang warga Desa Pattiro Bajo Rifal Febriansyah alias Cocong (13) yang terkena penyakit Hemofilia A saat berusia 8 tahun sejak dirinya duduk di bangku kelas 2 Sekolah Dasar (SD).
Didampingi Kapolsek, Danramil serta beberapa Kepala Desa, Camat SibuluE Andi Zainal Wahyudi, SE.M.Si melakukan kunjungan silaturahmi kerumah Cocong dan memberikan bantuan berupa tongkat dan biaya pengobatan seadanya.
Dari pengakuan Camat SibuluE, pihaknya merasa prihatin terhadap Cocong.
“Sangat sangat bersyukur, karena Allah SWT telah menggerakkan hati kami menengok dan membantu ananda yang sudah tentu membuat kami merasa sedih karena diusia sekarang ini, seharusnya Cocong menikmati masa-masa kecilnya bersekolah dan bermain bersama rekan seusianya,” ungkap Zainal Wahyudi.
“Penyakit adalah pemberian dari Allah SWT dan wajib kita ikhlas dan sabar menerimanya, semoga ananda senantiasa diberikan kesehatan dan segera disembuhkan oleh Allah SWT,” ucapnya.
Berdasarkan pantauan Tribun Bone, setelah kedatangan rombongan Camat SibuluE, pihak keluarga tak mampu menahan air mata atas kepedulian Pemerintah Kecamatan, Danramil, Kapolsek dan Kepala/Lurah di Kecamatan SibuluE kepada Rifal.
“Kami sangat terharu atas kepedulian Pemerintah dan memberikan support kepada Rifal,” ucap Ibu Rifal.
Selain itu, pihak keluarga Rifal juga tak lupa mengucapkan terima kasih kepada Muhammad Akil selaku Kepala Desa Pattiro Bajo yang tak ada bosan-bosannya mengunjungi kami dan beri support.
“Kami sangat berterima kasih kepada Kepala Desa Pattiro Bajo, yang selalu mengantar kami ke Makassar setiap kami mau kontrol Rifal di RS Wahidin Sudirohusodo Makassar,” ucapnya.