PONRE. TRIBUNBONEONLINE.COM–Hujan mulai mengguyur lahan pertanian di Kabupaten Bone setelah hampir tiga bulan dilanda kemarau sehingga petani tidak bisa bercocok tanam.
Seorang petani asal Desa Mappesangka, Kabupaten Bone, Rudi, mengatakan, hujan yang mulai mengguyur membuat sawahnya kembali ada air.
Padahal sebelumnya, areal persawahan di daerahnya kering akibat kemarau.
“Tanaman padi saya sebelumnya sudah kering, dan rencana mau saya pompa air dari irigasi, tetapi sudah hujan kemarin itu jadi tidak harus lagi mengeluarkan uang untuk biaya bahan bakar mesin pompa,” katanya saat ditemui Tribunbone di sawahnya, Ahad (13/5/2019).
Rudi menambahkan, hanya separuh lahan petani dari total seluruhnya yang dapat diakses air irigasi dengan mudah ke sawah mereka.
Padahal pemerintah di Desa setempat telah berupaya semaksimal mungkin, agar air dapat diakses dengan mudah.
Bukan hanya petani padi saja yang mendapat berkah dengan mulai masuknya musim hujan.
Petani tebu di Desa ini juga merasa sangat terbantu dengan mulai turunnya hujan.
“Kalau tidak ada hujan, maka hampir setiap hari kami menyiram tanaman.
Tetapi pasca hujan kemarin itu, kemungkinan besar sekitar satu pekan ke depan tidak lagi harus disiram, dan tanamannya juga akan subur,” imbuh Baco petani tebu asal Desa Mallinrung.(rnd)